1.ukara lamba
2.ukara camboran
3.unggah ungguh basa
1. Ukara Lamba ing cerita Jaka Lintang
- Sang Prabu tindak mbebedhag menyang alas.
2. Ukara camboran ing cerita Jaka Lintang
- Ukara camboran undha usuk: Dewi Limaran tansah nulak amarga durung kepingin omah-omah.
- Ukara camboran wudhar: Kidang wadon ngulandara ninggalake negara Gagarmayang.
3. Unggah-ungguh basa ing cerita Jaka Lintang
- Ngoko lugu: He bocah bagus ana kowe nangis kelara-lara?
- Krama alus: Nyuwun pangaputen Gusti Prabu, kawula nangisi ibu kula ingkang sampun panjenengan sedani.
Pembahasan:
Ukara lamba merupakan kalimat tunggal, oleh karena itu ukara lamba hanya mempunyai satu klausa atau satu gagasan saja di dalamnya. Pola kalimat yang terdapat pada ukara lamba memiliki satu jejer dan satu wasesa. Dalam kalimatnya, pola ukara lamba ini bisa juga ditambahkan dengan lesan dan katrangan.
Ukara camboran merupakan sebutan untuk kalimat majemuk. Ukara camboran berbeda dengan ukara lamba. Ukara camboran tersusun lebih dari satu gagasan atau klausa yang dikaitkan dengan konjungsi. Dengan kata lain, ukara camboran merupakan dua atau lebih ukara lamba yang digabungkan dengan kata konjungsi.
Pelajari lebih lanjut
Materi penjelasan tentang ukara lamba lan ukara camboran yaitu pada brainly.co.id/tugas/12101516
#BelajarBersamaBrainly #SPJ1
[answer.2.content]